top of page

The Walt Disney Company, Konglomerat Media Terbesar di Dunia



Disney Company, atau The Walt Disney Company sebelumnya memiliki nama yang sedikit berbeda yaitu Walt Disney Production. Perusahaan ini merupakan perusahaan Amerika yang memberikan hiburan keluarga paling terkenal di abada ke-20 atau ke-21. Walt Disney juga dimasukkan dalam daftar konglomerat media terbesar di dunia, dengan memiliki hak kepemilikan atas ESPN, Pixar, Marvel Entertainment, dan 20th Century Fox. Kantor pusat dari The Walt Disney Company senduri ada di Burbank, California.


Walt Disney memulai karirnya dalam animasi bersama dengan Kansas City Film Ad Company di Missouri pada tahun 1920. Pada tahun 1922 Disney dan temannya Ub Iwerks yang merupakan animator berbakat, mendirikan studio Laugh-O-gram Films di Kansas City dan mulai memproduksi serangkaian kartun berdasarkan fabel dan dongeng. Bergabung dengan Disney dan Iwerks dalam perusahaan tersebut, ada beberapa animator terkenal seperti Hugh Harman, Rudolf Ising, dan Isadore (“Friz”) Freleng. Pada tahun 1923 Disney memproduksi film pendek yang berjudul Alice in Cartoonland. Film ini menggabungkan live action dan animasi yang dimaksudkan untuk menjadi gambaran dalam sebuah seri. Setelah beberapa minggu series selesai digarap, Disney mengajukan kebangkrutan dan meninggalkan Kansas City untuk membangun karirnya di Hollywood sebagai sinematografer. Tanpa disangka, Alice in Cartoonland menjadi film yang cukup memberi kejutan. Pesanan dari distributor untuk lebih banyak episode atau series Alice memaksa Disney agar membuka kembali toko di Hollywood. Tim Kansas City segera bergabung dengan perusahaan Disney di California, dan perusahaan memproduksi sebagian besar series Alice selama empat tahun ke depan.


Pada tahun 1927 Disney memulai seri pertamanya dari film animasi yang menampilkan karakter Oswald the Lucky Rabbit. Ketika distributornya mengambil hak atas karakter tersebut, Disney mengubah penampilan Oswald dan menciptakan karakter baru yang dia beri nama Mortimer Mouse. Atas desakan istrinya, Disney mengubah nama Mortimer Mouse menjadi Mickey Mouse. Dua kartun Mickey Mouse tanpa suara yang berjudul Plane Crazy (1928) dan Gallopin’ Gaucho (1928) diproduksi. Setelahnya, Disney mulai memasukkan efek suara untuk produksi Mickey ketiga yang berjudul Steamboat Willie (1928). Series ini langsung menjadi sensasi dan menyebabkan dominasi di pasar animasi selama bertahun-tahun.


Setelah berganti nama menjadi Walt Disney Productions pada tahun 1929, perusahaan memproduksi kartun yang menampilkan Mickey Mouse dengan pemain pendukung regulernya yaitu Donald Duck, Pluto, dan Goofy. Selain itu, ada juga serie yang berjudul Silly Symphonies. Silly Symphonies merupakan kartun semi abstrak yang menampilkan animasi berpadu musik klasik atau musik ciptaan Carl Stalling yang merupakan musisi brilian pencetak banyak kartun Disney.



Meskipun film terus menjadi komponen utama dari Perusahaan Disney, mereka merupakan salah satu dari banyak perusahaan yang sukses dalam beberapa tahun terakhir. Taman hiburan Disney baru dibuka di Paris, Tokyo, dan Hong Kong. Kemudian ada Disney Quests yang merupakan taman hiburan dalam ruangan yang menampilkan arkade virtual-realitas interaktif, juga memulai debutnya di Orlando, Florida, dan di Chicago. Pada awal abad ke-21, lebih dari 115 juta orang mengunjungi atraksi Disney setiap tahun di seluruh dunia. Selain series animasi dalam layar, Disney Channel juga berminat agar penyiaran diperluas untuk mencakup jaringan ABC, jaringan kabel olahraga ESPN, dan Radio Disney. Pada akhir abad ke-20, Walt Disney Company adalah salah satu konglomerat hiburan terbesar di dunia, dan secara konsisten berada di antara 50 perusahaan teratas Amerika.


Pada abad ke-21, kemitraan Disney dengan Pixar, Marvel Entertainment, dan 20th Century Fox terus membuahkan hasil. Film animasi ataupun live action yang diproduksi selalu mendapat respon positif. Tidak sedikit film yang diproduksi juga memenangkan Academy Awards untuk film animasi terbaik, seperti Finding Nemo (2003), Ratatouille (2007), WALL∙E (2008), Up (2009), Toy Story 3 (2010), Inside Out (2015), Coco (2017), dan Toy Story 4 (2019). Perusahaan Disney juga pernah mencetak angka besar di box office ketika meluncurkan film Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl (2003). Film yang menampilkan Johnny Depp sebagai bajak laut Kapten Jack Sparrow, meluncurkan waralaba yang meraup lebih dari $3,7 miliar di seluruh dunia. Kerja sama yang dilakukan untuk membangun Marvel Cinematic Universe (MCU) juga memunculkan judul-judul menonjol seperti The Avengers (2012), Guardians of the Galaxy (2014), dan Black Panther (2018) yang memikat penonton di seluruh dunia. Disney terus memproduksi remake live-action dari animasi klasiknya, termasuk Alice in Wonderland (2010), Cinderella (2015), Beauty and the Beast (2017), Aladdin (2019), dan Mulan (2020).


Hingga sekarang, Disney Company masih aktif memproduksi film, animasi, ataupun live action dari animasi mereka. Semakin canggih teknologi, Disney juga memberikan visualisasi yang sering kali memberikan kepuasan kepada para penikmat film garapannya. Apakah para pembaca di sini ada yang merupakan penggemar film produksi Disney Company? Apakah para pembaca juga ingin mengerti atau mempelajari dialog dalam film-film buatan Disney? Tidak ada salahnya pembaca untuk lihat-lihat dulu biaya kursus disini.


Penulis: Vidya Surya Indah

Editor: Daffa Ramadhan

Tsubomi Hous

Comments


Check our Instagram

bottom of page