Di Indonesia, arti kata samurai sering kali menjadi salah pengertian. Orang-orang Indonesia menyebut kata “samurai” berarti sebuah pedang berbilah panjang. Sebenarnya kata samurai adalah bangsawan militer abad pertengahan dan awal-modern masyarakat Jepang. Kemudian senjata pedang yang berbilah panjang tersebut bernama katana. Jadi semoga kesalah pahaman itu berhenti sampai di sini.
Baca Juga: Omiai, Tradisi Perjodohan Masyarakat Jepang
Orang Jepang sendiri menyebut samurai (侍) sebagai bushi (武士) yang secara arti tetap sama saja. Menurut penerjemah William Scott Wilson mengatakan, bahwa di China, huruf kanji samurai (侍) dalah kata yang berarti menunggu atau menemani seseorang di jajaran masyarakat. Arti tersebut sama dengan kata saburau yang ada di Jepang. Dengan kata lain kata samurai memiliki arti “mereka (orang-orang) yang melayani hadir dan dekat dengan kaum bangsawan”.
Pada masa era akhir kepemimpinan Tokugawa, samurai dialih fungsikan sebagai kaki tangan bagi daimyo (penguasa suatu wilayah). Kemudian saat reformasi Meiji yang terjadi sekitar akhir abad ke-19, samurai sudah dihapuskan dan digantikan dengan tantara nasional seperti orang-orang barat.
Seorang samurai harus mengikuti beberapa aturan yang disebut sebagai Jalan Samurai atau Bushido. Ajaran bushido tersebut bahkan masih diterapkan sampai saat ini walaupun sudah tidak ada samurai. Ada 7 aturan atau kebajikan dalam bushido yaitu kesungguhan (义,gi), keberanian (勇, yu), kebajikan (仁, jin), penghargaan (礼, rei), kejujuran (诚, makoto), kehormatan (名誉, meiyo), dan kesetiaan (忠义. chūgi).
Baca Juga: Shamisen, “Gitar” Tradisionalnya Jepang
Adakah diantara kalian yang memiliki 1 atau beberapa sikap dari Bushido di atas? Mungkin kalian terlahir sebagai samurai tetapi salah negara. 😄
(by: Dewa Arya - Tsubomi House TLC)
Comments