Gion Matsuri adalah salah satu festival musim panas yang diadakan di Jepang. Festival ini biasanya berlangsung di awal bulan Juli pada tanggal 1 sampai dengan tanggal 31 Juli. Perayaan dimulai pada awal bulan ditandai dengan ritual yang bernama Kippu Iri dan diakhiri dengan ritual Nagashi No Harae pada tanggal 30 juli. Puncak dari festival ini disebut dengan nama Yamaboko Junko yakni dilaksanakan pada tanggal 17 dan 24 Juli. Penyelenggaraan Gion Matsuri berkaitan sangat erat dengan Kyoto, karena di Kota Kyoto lah Gion Matsuri pertama kali diadakan.
Sejarah Gion Matsuri
Gion Matsuri adalah tradisi yang sudah cukup tua umurnya, yakni sekitar 1.100 tahun. Tepatnya pada tahun 869 di Jepang konon ceritanya terjadi wabah penyakit menular yang ganas, sehingga orang-orang Jepang perlu mengadakan upacara yang disebut Goryō-e untuk menenangkan arwah orang-orang yang telah meninggal. Pendeta Shintō bernama Urabe Hiramaro membuat 66 pedang dengan mata di dua sisi (hoko) untuk persembahan kepada penjaga dari penyakit menular yang disebut dewa Gozutennō. Jumlah Hoko yang dibuat sesuai dengan jumlah negara-negara kecil (kuni) yang terdapat di Jepang pada saat itu. Upacara ini kemudian dikenal sebagai Gion Goryō-e, yang kemudian penyebutannya disingkat menjadi Gion-e. Sejak peristiwa itu, maka setiap tahun diadakan Gion Matsuri sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada dewa yang telah meredakan wabah penyakit tersebut.
Baca Juga: Shikaribetsu-ko Kotan, Desa Es di Jepang.
Parade Kereta
Yamaboko Junko ditandai dengan iring-iringan beberapa kereta yang memiliki bentuk rumah adat masyarakat Jepang. Kereta ini memiliki 4 buah roda, dinaiki dan ditarik oleh orang-orang yang mengikuti acara ini. Jumlah orangnya dapat mencapai 40 sampai 50 orang. Hal itu dikarenakan berat kereta itu sendiri ada yang mencapai 10 ton.
Kata Yamaboko terdiri dari 2 kata yaitu Yama dan Hoko/Boko. Yama adalah sebuah kendaraan beroda besar yang terbuat dari kayu dengan hiasan megah yang ditarik oleh banyak orang. Hiasan tersebut berupa benda-benda keagamaan dan benda-benda seni. Masing-masing yama mempunyai tema yang umumnya merupakan cerita dongeng yang berasal dari Tiongkok. Hoko sendiri adalah jenis yama dengan menara menjulang tinggi yang ujungnya terdapat katana dengan mata dua sisi seperti tombak. Tingginya sendiri dapat mencapai 25 meter.
Baca Juga: Festival Sapporo White Illumination
Jadwal Perayaan Gion Matsuri
Apabila kalian berniat untuk mengunjungi Kyoto di bulan Juli, jangan lupa catat jadwal Perayaan Gion Matsuri berikut ya:
1 Juli Kippu Iri (ritual yang menandai dimulainya Gion Matsuri).
2 Juli Kujitori Shiki (upacara penarikan undian)
10 Juli Mikoshi Aria Di malam hari tanggal 10 Juli pada pukul 20.00 dilakukan pencucian Mikoshi (Tandu Dewa Shinto) di sungai Kamo dengan penerangan obor. Upacara ini dapat disaksikan di atas Jembatan Shijo-Ohashi.
10-13 Juli Perakitan Yama dan Hoko
14 Juli : Yoi yoi yoi yama Yama dan Hoko dipamerkan di lokasi masing-masing dengan dihiasi puluhan lampion. Pameran barang-barang bernilai budaya tinggi (Byōbu Matsuri) diadakan di rumah-rumah keluarga pengusaha yang berpengaruh. Pasar kaget yang menyediakan berbagai macam makanan, minuman dan permainan meramaikan pusat kota Kyoto yang untuk sementara dikhususkan untuk pejalan kaki.
15 Juli : Yoi Yoi Yama Malam kedua pameran Yamaboko dan Byoubu Matsuri
16 Juli : Yoi Yama Malam terakhir pameran Yamaboko dan Byoubu Matsuri
17 Juli : Yamaboko Junko Puncak perayaan Gion Matsuri yang disebut prosesi Yamaboko-junkō dimulai pukul 09:00 pagi. Kemudian Jinkosai (prosesi Mikoshi) yang dimulai pukul 17:00 sampai 21:00.
24 Juli Hanagasa-junkō (prosesi Hanagasa yang merupakan pengganti Ato Matsuri). Setelah itu ada prosesi Kankosai. Prosesi ini adalah Kami dan Mikoshi Kembali ke kuil Yasakan dengan melewati rumah-rumah pengikut kuil Yasaka.
28 Juli Mikoshi Arai (pencucian Mikoshi)
30 Juli Akhir perayaan Gion Matsuri yang disebut Nagoshimatsuri di kuil Eki.
Nah, diatas adalah jadwal perayaan Gion Matsuri, oiya jangan lupa belajar bahasa Jepang dulu ya biar tidak bingung ketika berada di sana, hhe..
(by: Dewa Arya - Tsubomi House TLC)
Comments