Pada tanggal 13 Agustus sampai 15 Agustus 2019 akan diadakan perayaan Obon di Jepang. Tiap daerah ada yang berbeda tanggalnya. Obon atau Festival Obon ini dirayakan setiap tahunnya saat Musim Panas. Pada Kalender Lunar, Obon jatuh pada hari ke-15 di bulan 7
Menyambut Arwah? Wah Festival Horror dong ini?
Tenang~ Festival ini memang terkesan Horror tapi kalau Tsubomi bilang sih tidak he he Obon merupakan acara 'Penyambutan' Arwah leluhur nenek moyang yang datang berkunjung pada saat Musim Panas.
Orang Jepang percaya jika Arwah Leluhur mereka datang untuk melihat keadaan Anak Cucu mereka, maka dari itu Obon merupakan kegiatan yang sangat ramai di rayakan.
Pada hari Obon juga masyarakat Jepang diliburkan, dan menggunakan kesempatan ini untuk bertemu sanak keluarga. Perayaan Obon memiliki tahap-tahap sebagai berikut:
1. Sehari sebelum Obon mempersiapkan hal-hal yag diperlukan, dan yang paling sering dilakukan adalah membuat kuda-kudaan yang terbuat dari buah terong dan mentimun, atau dalam bahasa jepangnya yaitu Shoryo Uma. Timun melambangkan “kuda untuk dikendarai mendiang agar segera datang ke dunia ini” kendaraan untuk ke dunia kita dan Terong melambangkan “sapi untuk dikendarai pelan-pelan kembali ke dunia sana” kendaraan untuk kembali.
2. Hari berikutnya awal Obon mebakar Ogara (tangkai tanaman rami), penyambutan atau Mukaebi ini dengan membakar Ogara lau akan menghasilkan asap, asap ini dikatakan dapat membimbing leluhur agar sampai kerumah Anak Cucunya tanpa tersesat
3. Lalu hari berikutnya pergi ziarah kemakan leluhur bersama sanak keluarga lainnya. Kegiatan yang dilakukan disana membersihkan kuburan leluhur dan dapat berbincang-bincang dengan sanak keuarga lainnya.
4. Hari terakhir adalah Okuribi. Pelepasan atau membiarkan Arwah Leluhur kembali kealamnya, ini sama halnya seperti 'mengantar kembali'. Ini juga dilakukan dengan membakar Ogara. Ada juga festival untuk hari terakhir ini seperti menghanyutkan bunga dan lentera kecil di sungai, membuat tulisan api yang besar.
Baca Juga: 10 Fakta Mengenai Dunia Militer di Jepang
Festival ini menurut Tsubomi cukup sedih, karena kita mengundang Leluhur untuk menikmati musim Panas bersama dan kita juga harus mengantarnya kembali. Tapi festival ini juga menyenangkan karena banyak hal menyenangkan yang dapat dilakukan selama musim panas ini termasuk merayakan Obon bersama keluarga.
(by: Dian-Tsubomi House TLC)
Comments