Ingatkah kalian mengenai peristiwa dijatuhkannya bom oleh Amerika Serikat di kota Kobe pada Perang Dunia II di tanggal 16-17 Maret 1945 ? Kejadian ini hampir memusnahkan seluruh kota, dan banyak penduduk yang mencari perlindungan agar selamat. Salah satu tempat yang dijadikan tempat berlindung masyarakat saat itu ada Masjid Kobe. Bisa dikatakan bahwa, Masjid Kobe adalah masjid tertua yang ada di Jepang dan masih beroperasi hingga saat ini.
berdasarkan beberapa buku sejarah Jepang, diketahui bahwa Islam sudah ada di Jepang sejak tahun 1700-an. Hanya saja hubungan diplomatik dengan umat muslim baru terjadi di Jepang pada abad ke-19. Dokumentasi paling awal tentang Islam di Jepang berasal dari tahun 1700-an sebagai penyebutan dan penggambaran Islam dan Muslim yang ditampilkan dalam sejumlah buku Jepang. Sultan dari Turki Utsmaniyah yang bernama Abdul Hamid II, mengirimkan pasukan Angkatan Laut Utsmaniyah ke Jepang dengan niat kerjasama yang baik di tahun 1889. Ketika para Angkatan Laut Utsmaniyah dalam perjalanan kembali ke negara mereka, badai hebat menghancurkan kapal mereka di lepas pantai Prefektur Wakayama. Hal ini membuat ratusan orang di dalam kapal tersebut meninggal. Hanya 96 orang yang berhasil selamat dari peristiwa itu, dan kemudian di bawa ke Kobe sebelum diterbangkan ke Istanbul. Simpati Jepang terhadap Turki ini lah yang mendasari persahabatan antara negara Jepang dan Turki.
Pada tahun 1900-an, Kobe merupakan pusat perdagangan dan salah satu kota pertama di mana orang asing dan pengusaha akan tinggal ketika berada di Jepang. Pada tahun 1928, komunitas Muslim kota Kobe berkembang yang sebagian besar mereka terdiri dari pedagang India dan Turki. Komunitas ini mulai mengumpulkan sumbangan untuk membangun masjid pertama di kota itu. Dengan izin dari Kaisar Jepang, Masjid Kobe secara resmi dibuka pada Oktober 1935. Masjid ini banyak menarik umat Islam dari seluruh wilayah Kansai untuk berjamaah dan berdoa selama bertahun-tahun.
Masjid ini mungkin tidak begitu menonjol atau megah dalam ukuran dan desainnya seperti Masjid Tokyo, namun sejarah Masjid Kobe membuatnya menonjol sebagai bagian yang unik dan luar biasa dari sejarah Jepang. Bangunan ini pernah disita oleh Angkatan Laut Jepang pada tahun 1943 dan merupakan salah satu dari sedikit bangunan yang selamat dari pengeboman AS atas Kobe. Bangunan ini tetap utuh sepenuhnya setelah perang tanpa kerusakan struktural. Konstruksi dan pondasi beton bertulang juga memungkinkan masjid untuk menahan gempa bumi besar Hanshin tahun 1995, yang merenggut nyawa hingga 6.434 orang. Kekuatan masjid untuk bertahan dari bencana buatan manusia dan bencana alam, termasuk banjir Kobe yang mematikan tahun 1938, membuatnya mendapatkan gelar 'masjid ajaib' seperti yang sering digambarkan oleh penduduk setempat.
Masjid Kobe terletak di distrik Kitano-Cho dan terletak di jantung salah satu kawasan wisata tersibuk dan paling populer di Kobe, hanya 10 menit berjalan kaki dari Stasiun Kobe-Sannomiya. Dirancang oleh arsitek Ceko Jan Josef Svagr, yang pindah ke Jepang pada tahun 1923 dan dikenal karena merancang beberapa gereja, katedral, dan biara di negara tersebut. Masjid ini menampilkan arsitektur tradisional India-Turki dengan pola geometris yang rumit. Bangunan ini berdiri setinggi tiga lantai dengan kubah besar di bagian atas dan dua menara yang digunakan untuk mengumandangkan adzan. Interior yang dipengaruhi arsitek Turki, menampilkan mimbar sederhana dan mihrab yang dihiasi dengan prasasti emas sederhana dan dinding marmer putih murni. Sebuah lampu gantung tergantung indah di aula utama lantai dasar yang dikelilingi oleh jendela kaca berwarna kuning. Di lantai pertama, ada ruang doa yang lebih kecil dan terhubung dengan ruang utama di bawah yang digunakan oleh jamaah wanita. Aula lain yang lebih besar terletak di lantai dua.
Baca Juga: Alhambra - Istana Islam Kuno di Spanyol
Masjid Kobe buka sepanjang tahun dan berfungsi sebagai tempat ibadah sholat lima waktu, diadakan untuk komunitas Muslim Kobe, dan masyarakat muslim yang menghadiri masjid selama hari libur dan perayaan hari besar islam seperti Idul Fitri. Masjid juga bisa digunakan untuk mengadakan pernikahan dan upacara keagamaan lainnya. Non-Muslim dan wisatawan selalu dipersilakan untuk mengunjungi. Mereka diharapkan untuk menelepon terlebih dahulu untuk tur masjid dengan berpakaian sopan sebagai penghormatan.
Saat ini, ada sekitar dua ratus masjid dan musala yang didirikan di seluruh Jepang, dan orang muslim yang ada di Jepang berjumlah antara 70.000-120.000 dengan sekitar 10 persen adalah penduduk asli Jepang. Jika Anda kebetulan tinggal atau mengunjungi Jepang dan ingin belajar sesuatu tentang sejarah Islam di Negeri Matahari Terbit, Masjid Kobe akan menjadi tempat terbaik untuk memulai.
Tertarik untuk mengunjungi dan beribadah di Masjid Kobe? Tentunya sebelum berangkat, para pembaca harus setidaknya tahu sedikit bahasa Jepang, karena orang Jepang masih sedikit sekali yang dapat mengerti bahasa Inggris. Lebih detailnya lihat disini.
Penulis: Vidya Surya Indah
Editor: Daffa Ramadhan
Comments