top of page
ramadhandaffa

Konsep Memanjakan dalam Kehidupan Masyarakat Jepang

Apakah kamu pernah dengan mudah memohon kepada orang tua agar mereka melakukan sesuatu untukmu? Kemudian, apakah kamu pernah meminta temanmu untuk melakukan sesuatu untukmu padahal kamu bisa melakukannya sendiri? Jika iya, tanpa sadar kamu sudah temasuk dalam orang-orang yang memiliki sifat "Amae".

Amae diartikan sebagai kebiasaan yang mendarah daging dari orang yang memiliki kekuasaan. Selain itu, ada juga yang mengartikan kata amae sebagai rasa manja dan mudah menerima. Karena masih banyak perdebatan mengenai definisi dari Amae, masyarakat banyak yang menyimpulkan bahwa ‘menerima perilaku seseorang yang tidak pantas’ juga disebut sebagai Amae.



Menurut Takeo Doi dalam bukunya yang berjudul The Anatomy of Dependence, konsep dari Amae adalah sebuah keselarasan hubungan untuk saling bergantung satu sama lain seperti anak ke orang tuanya. Konsep hubungan Amae yang seperti itu memiliki anggapan bahwa seseorang bisa bertingkah konyol seperti anak-anak, dan yang lainnya akan berperan sebagai orang tua yang memanjakan.


Jika konsep ini masih susah untuk dipahami, berikut ini ada dua situasi yang bisa membedakan konsep Amae dengan rasa peduli atau kasih sayang. Pada situasi pertama, bayangkan kamu sebagai orang tua dari seorang anak berusia 12 tahun dan sangat sehat. Anakmu memintamu untuk mengikatkan tali sepatunya, padahal dia bisa mengikatnya sendiri. Jika kamu menerima permintaan itu dan mengikatkan tali sepatunya, itu adalah konsep Amae. Situasi kedua, anakmu terluka dibagian tangan hingga tidak bisa mengikat tali sepatu. Sehingga, dia meminta kamu untuk menolongnya mengikat tali sepatu. Situasi ini menunjukkan rasa peduli dan pengertian sebagai orang tua.

Jadi, apakah Amae adalah rasa ketergantungan? Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah tidak. Ketergantungan berarti tidak dapat mengontrol sesuatu, sehingga menjadi bergantung pada orang lain. Sementara itu, Amae berarti mengontrol atau mengambil alih orang di sekitar dengan sengaja. Jadi, orang yang ketergantungan biasanya cenderung penurut dan tunduk di bawah kendari seseorang. Berbanding terbalik dengan Amae yang mendapat kendali atas seseorang lewat permintaan-permintaan yang dituruti.


Sikap memanjakan Amae dianggap normal untuk beberapa orang tua, karena ingin melimpahkan kasih sayang. Hanya saja, hal yang berlebihan seperti ini juga mengembangkan sikap yang tidak baik nantinya untuk anak. Jadi mari kita memberi kasih sayang sambil mengajarkan sikap mandiri untuk semua orang.



Jepang memiliki banyak sistem sosial dan budaya yang unik, ya! Oleh karena itu, bagi para pembaca yang berminat untuk belajar budaya Jepang dan bahasanya dapat belajar di sini, lo!


Penulis: Vidya Surya Indah

Editor: Daffa Ramadhan



Comments


Check our Instagram

bottom of page