top of page
Gambar penulisDewa Arya Putra

Doyo Ushi No Hi, Hari Memakan Belut Di Musim Panas

Doyo Ushi no Hi adalah hari dimana orang-orang Jepang memakan Unagi (belut). Hal ini berawal dari kepercayaan orang Jepang sejak zaman Edo bahwa, mengkonsumsi maknan yang berawalan huruf U seperti Udon (mie), Umeboshi (acar prem) dll, memiliki dampak yang baik bagi kesehatan tubuh. Begitu pula dengan Unagi (belut), kebiasaan memakan Unagi ini masih berlanjut sampai saat ini.

Unagi Kabayaki (sc: Kyle T./Flickr)

Terlepas dari kepercayaan tersebut, Unagi memang memiliki banyak akan vitamin/nutrisi yang baik untuk tubuh sehingga bisa meningkatkan stamina yang hilang akibat hawa musim panas. Vitamin/nutrisi yang dimaksud meliputi Vitamin A, B1, B2, D, E, Kalsium, dan Protein.



Doyo Ushi No Hi adalah hari saat orang-orang jepang memakan belut di musim panas. Biasanya diantara tanggal 19 Juli – 7 Agustus. Doyo adalah sebutan periotde 18-19 hari sebelum awal musim. Sedangkan Ushi no Hi adalah hari lembu/sapi berdasarkan kalender Lunar. Pengertian Doyo tidak hanya jatuh pada musim panas saja tetapi ada juga pada musim semi (立春/risshun) sekitar tanggal 4 Februari, musim panas (立夏/rikka) sekitar tanggal 5 mei, musim gugur (立秋/risshuu) sekitar tanggal 7 agustus, musim dingin (立冬/rittou) sekitar tanggal 7 November. Tidak jarang juga Doyo Ushi ini diadakan 2x dalam setahun. Berikut adalah tabel tanggal perayaan Doyo Ushi:


Sejarah Doyo Ushi no Hi


Tradisi memakan Unagi saat Doyo Ushi no Hi ini diprakarsai oleh Hiraga Gennai yang dikenal sebagai cendekiawan Jepang pada zaman Edo (1603-1867). Sebenarnya musim Unagi adalah musim dingin, tetapi pada musim panas Hiraga Gennai membawa sebuah ide dengan memasang tanda yang mengatakan, “Hari ini adalah Doyo no Ushi no Hi, Hari Unagi” untuk membantu temannya yang memiliki restoran Unagi karena penjualan yang menurun akibat musim panas. Hal itu membuat restoran tersebut menjadi sukses dan berkembang pesat.


Hiraga Gennaii (平賀 源内)


Perbedaan Regional Dalam Cara Pemanggangan Unagi


Unagi no Kabayaki (pemanggangan Unagi) dapat dinikmati di seluruh Jepang, tetapi apakah kalian tau kalau ternyata ada 2 cara pemanggangan unagi menurut regionalnya? Regional tersebut adalah Kanto dan Kansai.


1. Gaya Kanto

Ada teori yang mengatakan bahwa karena banyaknya samurai di Edo (sekarang Tokyo), Unagi dipotong dari belakang sehingga tidak mengingatkan mereka pada adat Seppuku (Ritual bunuh diri para samurai dengan cara memotong perutnya sendiri). Ada juga yang mengatakan bahwa orang Edo cenderung tidak sabaran, maka mereka memanggang Unagi itu kemudian dikukusnya dalam kotak, kemudian ketika pelanggan datang mereka dapat dengan cepat dipanggang lagi. Gaya memanggang Kanto juga dibedakan dengan tusuk bambu yang digunakan saat memanggang dan kepala Unagi yang dipotong terlebih dahulu sebelum dipanggang.


Unagi Don

2. Gaya Kansai

Berbeda dengan budaya samurai Edo, wilayah Kansai dikenal dengan budaya bisnis/pedagangnya. Dikatakan bahwa gaya memanggang unagi di wilayah Kansai, “terbuka lebar di depan”. Hal tersebut mirip dengan ekspresi yang digunakan oleh para pedagang yaitu “berbicara dengan perut yang terbuka”. Dengan kata lain gaya memanggang Kansai adalah memotong unagi dari perutnya. Kemudian unagi tersebut tidak dikukus melainkan langsung dipanggang menggunakan tusuk stainless-steel dan kepala yang masih utuh (tetapi tetap dipotong saat disajikan).


Kansai Kabayaki

Nah bagaimana informasi Doyo Ushi No Hi ini? Apakah kalian merasa lapar setelah membaca sambil melihat gambarnya? Apabila kalian ada rencana untuk ke Jepang sekitar tanggal yang sudah tercantum di atas, jangan lupa untuk mencicipi masakan Unagi ya! Dan jangan lupa juga untuk belajar Bahasa Jepang biar tidak bingung saat berbicara!


 

(by: Dewa Arya - Tsubomi House TLC)

Comments


Check our Instagram

bottom of page