Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering menemukan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang sama cara bacanya tetapi memiliki makna berbeda. Misalnya kata yang paling populer adalah ‘bank’ yang menunjukkan badan usaha di bidang keuangan dan ‘bang’ yang menunjukkan kata sapaan untuk kakak laki-laki. Dua kata yang memiliki bunyi yang sama tetapi berbeda makna ini disebut dengan Homofon. Lalu bagaimana dengan homofon dari dua kata yang berasal dari dua negara yang berbeda?
Baca Juga: Keunikan Suku Bedouin di Negara Saudi Arabia
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang memberikan sumbangan kata untuk Bahasa Indonesia. Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan kata serapan dari bahasa Arab. Faktanya, ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan kata serapan dari bahasa Arab tetapi memiliki makna yang berbeda. Berikut akan diulas 6 (enam) kata yang memiliki persamaan atau kemiripan bunyi, tetapi maknanya berbeda.
Dalam bahasa Arab, إجازة atau ijāzah memiliki makna ‘liburan’, ‘pergi’ (meninggalkan), dan juga ‘izin’. Hal ini sangat berbeda dengan ‘ijazah’ dalam bahasa Indonesia yang berarti surat tanda tamat belajar.
Seperti yang kita ketahui, ‘hujat’ dalam bahasa Indonesia memiliki makna negatif yaitu ‘caci’ ataupun ‘celah’. Kata ini biasanya digunakan untuk menunjukkan kesalahan seseorang dengan cara yang kasar. Berbeda dengan di Indonesia, حجه atau hujjah memiliki makna ‘argumen’ dan ‘alasan’. ‘Argumen’ dan ‘Caci’ jelas memiliki situasi penggunaan yang berbeda. ‘Argumen’ digunakan ketika memberikan pendapat lain ketika tidak setuju dengan pendapat sebelumnya, sedangkan ‘caci’ lebih menunjukkan kesalahan seseorang dalam konteks yang negatif hingga dapat menimbulkan fitnah.
Kalimah dalam bahasa Arab memiliki makna ‘kata’, sedangkan ‘kalimat’ dalam bahasa Indonesia menunjukkan kumpulan kata yang telah dirangkai dengan kata hubung dan frasa yang sesuai. Satu kalimah dan satu ‘kalimat’ jelas menunjukkan sesuatu yang berbeda.
Ketika mendengar kata ‘jumlah’ di Indonesia, mungkin makna yang terpikirkan adalah hasil dari perhitungan aritmatika. Hal itu berbeda dengan جمله atau jumlah dalam bahasa Arab yang memiliki makna ‘kalimat’. Jadi, jangan sampai arti ketika memahami bahasa Arab dari kata (kalimah) dan kalimat (jumlah).
Ketika menggunakan bahasa Arab, زيارة atau ziyārah memiliki makna ‘berkunjung’ secara umum seperti berkunjung ke rumah saudara atau ke rumah teman. Berbeda dengan rakyat Indonesia yang hanya menggunakan kata ‘ziarah’ ketika datang ke tempat keramat seperti makam, atau tempat yang suci dan bertuah.
Di Arab, seorang guru besar seperti profesor untuk segala mata pelajaran atau bidang ilmu akan dipanggil أستاذ atau ustadz. Di Indonesia, panggilan ‘ustaz’ hanya disematkan pada mereka yang mengajarkan agama islam atau seseorang yang mengetahui ilmu agama islam lebih baik daripada orang pada umumnya. Kesamaan dari kedua kata ini adalah, keduanya hanya disematkan pada laki-laki.
Baca Juga: Perbedaan Budaya Arab dan Budaya Indonesia
Itu dia kata-kata homofon dari Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia yang memiliki makna berbeda. Bahasa memang sangat beragam, memiliki perubahan kata yang cepat, dan dinamis atau selalu berubah mengikuti tempat dan zaman. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika pembaca untuk ikut les bahasa Arab. Lebih lengkapnya, bisa di cek disini.
Penulis: Vidya Surya Indah
Editor: Daffa Ramadhan
Comments